60 Kata Kata Sapardi Djoko Damono yang Bijak dan Romantis Terbaru
Kata Kata Sapardi Djoko Damono dibawah ini mungkin bisa menjadi sebuah penyemangat hidup. Pasalnya banyak lo quotes bijak nan puitis dari beliau yang serat sekali akan makna yang sangat dalam, tak heran banyak orang yang menyukai karya-karyanya juga.
Sebelumnya mungkin kita perlu tahu dulu sosok beliau yang sering dikenal sebagai salah satu penyair besar dari indonesia. Kata-kata yang menyentuh, romantis, dan penuh makna pada setiap puisinya sangat indah sekali kalau kita baca.
Sapardi Djoko Damono lahir di Surakarta, 20 Maret 1940. Beliau ini mulai aktif menulis sejak duduk di bangku SMP, beliau juga sering mengirimkan karya-karyanya untuk berbagai media cetak atau majalah dan hingga akhir hayatnya beliau telah membuat beberapa karya puisi yang fenomenal dan digemari oleh banyak orang seperti Hujan Bulan Juni, Yang Fana Adalah Waktu, Aku ingin, Hatiku Selembar Daun, Pada Suatu Hari Nanti, dan masih banyak lagi.
Nah Kutipan-Kutipan Bijak dari Pak Sapardi Djoko Damono pada karya-karyanya
tersebut akan kita sama-sama lihat dibawah ini.
Kata Kata Puisi Sapardi Djoko Damono penuh Makna
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan kata yang tidak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Sumber :Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Sapardi Djoko Damono
Kita berdua saja duduk, aku memesan ilalang panjang dan bunga rumput, kamu entah memesan apa, aku memesan batu ditengah sungai yang terjal dan deras. Kau entah memesan apa, Tapi kita berdua saja duduk. Sumber : Hujan Bulan JuniSapardi Djoko Damono
Barangkali hidup ini adalah doa yang panjang dan sunyi adalah minuman keras. ia merasa Tuhan sedang memandangnya dengan curiga dan ia pun bergegas. Sumber : Hujan di Bulan JuniSapardi Djoko Damono
Jakarta itu cinta yang tidak terhapus oleh hujan dan tidak lekang oleh panas. Jakarta itu kasih sayang. Sapardi Djoko Damono
Aku dan matahari tak bertengkar tentang siapa di antara kami yang menciptakan bayang-bayang. Sumber : Berjalan Ke Barat waktu Pagi Hari Sapardi Djoko Damono
Aku Mencintaimu, itulah sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu. Sumber : Hujan di Bulan JuniSapardi Djoko Damono
Tidak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni. Dirahasiakannya rintik rindu kepada pohon berbunga itu. Sumber : Hujan di Bulan Juni Sapardi Djoko Damono
Hidup ini panggung sandiwara. Ya memang benar itulah adanya, semua yang disampaikan kepada orang lain adalah dongeng. Sumber : Suti Sapardi Djoko Damono
Aku dan bayang-bayang tak bertengkar tentang siapa di antara kami yang harus berjalan di depan. Sumber : Berjalan ke Barat Waktu Pagi Hari Sapardi Djoko Damono
Mana ada hantu mau tinggal di kampung miskin yang kebanyakan warganya tidak doyan hantu? Sumber : Suti Sapardi Djoko Damono
Kemiskinan adalah hantu setia yang menjaga kebanyakan rumah di desa. Sumber : Suti Sapardi Djoko Damono
Orang miskin mana yang punya niat meluangkan waktu menciptakan hantu hanya demi menakuti-nakuti orang? Sumber : Suti Sapardi Djoko Damono
Hidup ini terasa benar-benar tidak mau redup ketika sudah kau dengar pesan : Suatu hari semua bunyi ini akan rapat tertutup. Penyanyi itu tuli. Suaranya terdengar perlahan. Sumber : Sonet 4 Sapardi Djoko Damono
Sudah sangat lama sekali belajar mengagumi matahari ketika tenggelam di tepi danau belakang rumahku, Sudah sangat lama sekali belajar bertanya kepada diri sendiri mengapa kamu selalu memandangku begitu. Sumber : Sudah Lama Aku Belajar Sapardi Djoko Damono
Sesaat itu adalah abadi, Sebelum kau sapu taman setiap pagi. Sumber : Hatiku selembar daun Sapardi Djoko Damono
Tentu saja kamu boleh mengalir di sela-sela butir darahku, keluar masuk dinding-dinding jantungku, dan menyapa setiap sel tubuhku. Tetapi jangan sekali-kalu pura-pura bertanya kapan boleh pergi atau seenaknya melupakan percintaan ini. Sumber : Tentu. Kau Boleh Sapardi Djoko Damono
Entah sejak kapan kita suka gugup di antara frasa-frasa yang pongah, di kain rentang yang berlubang-lubang. Sepanjang jalan raya itu kita berhimpitan. Sumber: Sonet, Entah Sejak KapanSapardi Djoko Damono
Kalau suatu hari nanti kau mengetuk pintu, tak tahu apa aku masih sempat untuk mendengarnya. Sumber: Sudah Lama Aku BelajarSapardi Djoko Damono
ia meletakkan kenangannya dengan hati-hati di laci meja dan menguncinya. Sumber : Kenangan Sapardi Djoko Damono
Kita tidak akan pernah bertemu, Aku dalam dirimu tidakkah pilihan kecuali disitu, kamu terpencil dalam diriku. Sumber : Hujan bulan Juni Sapardi Djoko Damono💬 Baca Juga → 120 Kumpulan Quotes Tere Liye yang Inspiratif dan Penuh Makna
Kata-Kata Sapardi Djoko Damono tentang Kehidupan
Nasib itu memang diserahkan kepada manusia untuk digarap, namun takdir harus ditandatangani diatas materai dan tidak boleh untuk digugat kalau nanti terjadi sesuatu, baik atau buruk. Sumber : Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono
Dunianya belum cukup untuk menjelaskan itu semua dengan kata-kata saja. Kalau diumpamakan angin, semilirnya tak jelas ke mana arahnya. Kalau diumpamakan air mata, tetesnya tak jelas dari mana sumbernya. Kalau diumpamakan burung, terbangnya seperti merpati yang mendadak melesat dan hinggap di puncak pohon randu alas. Sumber : SutiSapardi Djoko Damono
Katamu dulu kamu takkan meninggalkan Omong Kosong belaka! Sekarang yang masih tinggal hanyalah bulan yang bersinar, juga mala itu dan kini muncul kembali. Sumber : Hujan di Bulan Juni Sapardi Djoko Damono
Dalam doa subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memanjakan mata, yang meluas bening dan siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara Sumber : Dalam Doaku Sapardi Djoko Damono
Dalam doa sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba-tiba menjadi gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga. Sumber : Dalam Doaku Sapardi Djoko Damono
Dalam doa malam ini kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasannya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia, yang tidak putus-putusnya bernyanyi untuk kehidupan. Sumber : Dalam Doaku Sapardi Djoko Damono
Sampai huruf terakhir, kaulah yang harus bertanggung jawab atas air mataku. Sumber : Tentu. Kau Boleh Sapardi Djoko Damono
Apa sih bibit itu? Apa juga bobot? apa pula bebet? di zaman sekarang ini?Sapardi Djoko Damono
Pohon-pohon itu masih tegak, mereka pasti mengerti dendam manusia yang setia tetapi tersisihkan ke tepi. Sumber: Dua Sajak Dibawah Satu NamaSapardi Djoko Damono
Sementara kita saling berbisik untuk lebih lama tinggal pada debu, dan cinta yang tinggal berupa bunga kertas dan lintasan angka-angka. Sumber : Sementara Kita Saling Berbisik Sapardi Djoko Damono
Biarkan aku sejenak berbaring di sini, ada yang masih ingin aku pandang yang selama ini senantiasa luput. Sumber : Hatiku selembar daun Sapardi Djoko Damono
Aku tak punya hak memilihkan calon istri untukmu. Pilihan itu penuh ada di tanganmu. Sumber : Suti Sapardi Djoko Damono
Apa yang kita harapkan? Hujan juga jatuh di jalan yang panjang, menyusurinya, dan tergelincir masuk ke selokan kecil, mericik suaranya, menyusur selokan, terus mericik sejak sore, mericik juga di malam yang gelap ini, dan bercakap tentang lautan. Sumber: Hujan Dalam Komposisi Sapardi Djoko Damono
Cemaskan aku kalau nanti air mulai hening kembali. Sumber : Narsisus Sapardi Djoko Damono
Tapi bukankah masih ada langit yang tidak pernah tertutup pelupuknya, yang menerima segala yang terbesit, bahkan dari mulut si tuli dan si buta. Sumber : Sonet 4 Sapardi Djoko Damono
Aku pun tidak pernah menjawabmu, bahkan ketika kamu tanyakan jam berapa saat kematianku. Sebab kamu tak pernah ada tatkala aku sepenuhnya terjaga. Sumber: Dalam Kereta Bawah Tanah, Chicago Sapardi Djoko Damono
bahwa ia ingin kita melewatinya sepanjang waktu? Tapi apakah kita pernah yakin ada cinta yang bersikeras abadi? Sapardi Djoko Damono
Diantara hari yang buruk dan dunia maya, kita pun kembali mengenalnya kumandang kekal, percakapan tanpa kata-kata, saat-saat yang lama hilang dalam iguana manusia. Sumber: Kita Saksikan Sapardi Djoko Damono
Ia telah meletakkan hidupnya diantara kedua tanda petik. Sumber : Kenangan Sapardi Djoko Damono
Barangkali hidup adalah doa yang panjang, dan sunyi adalah minuman keras. Ia merasa Tuhan sedang memandangnya dengan curiga dan ia pun bergegas.Sapardi Djoko Damono💪 Baca Juga → 50+ Kata Kata Motivasi Penyemangat Hidupmu, Biar lebih Greget lagi!
Kata Kata Bijak Sapardi Djoko Damono
Yang fana adalah waktu, kita abadi. Memungut setiap detik demi detik, merangkainya seperti bunga, sampai pada suatu hari kita akan lupa untuk apa. Sumber : Yang fana adalah waktuSapardi Djoko Damono
Lepaskan semua itu dari pikiranmu, garis warna-warni yang silang-menyilang di benakmu. Sumber : Suti Sapardi Djoko Damono
Tidak ada yang lebih bijak dari Hujan bulan Juni. Dihapuskannya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu. Sumber : Hujan bulan JuniSapardi Djoko Damono
Barangkali ia sudah terlalu sering mendengarnya, dan tak lagi mengenalnya. Sumber: Hujan Dalam KomposisiSapardi Djoko Damono
Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kamu menjelma pucuk-pucuk cemara yang senantiasa hijau, yang tidak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendasau entah itu dari mana. Sumber : Dalam Doaku Sapardi Djoko Damono
Waktu akan berjalan ke barat di waktu pagi, dan matahari mengikutiku di belakang. Sumber: Berjalan Ke Barat Waktu Pagi Hari Sapardi Djoko Damono
Maghrib ini dalam doaku, kamu menjelma menjadi angin yang turun sangat perlahan dari nun disana, Bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahu, dan bulu mataku. Sumber : Dalam Doaku Sapardi Djoko Damono
Tuhan, aku takut. Tolong tanyakan kepadanya siapa gerangan yang telah mengutusnya. Sumber: Tukang KebunSapardi Djoko Damono
Kita mendengar bumi yang tua dalam setia, kasih tanpa suara sewaktu bayang-bayang kita memanjang mengabur batas ruang. Sumber : Sajak Putih Sapardi Djoko Damono
Baiklah, hari ini kita namakan saja ia sebagai ketakutan, atau apa sajalah. Sumber: Dalam Kereta Bawah Tanah, ChicagoSapardi Djoko Damono
Tuhan merawat segala yang kita kenal dan juga tidak kita kenal, dan yang tidak akan pernah bisa kita kenal. Sumber : Tentang Tuhan Sapardi Djoko Damono
Kalau kau bernama kesunyian, baiklah tengah hari nanti kita bertemu kembali sehabis kubunuh anak itu. Sumber: Dua Sajak Dibawah Satu Nama Sapardi Djoko Damono
Bumi tidak pernah membeda-bedakan, seperti ibu yang baik. Diterimanya kembali anak-anaknya yang terkucil dan membusuk, seperti bangkai binatang, pada suatu hari seorang raja, atau jenderal, pedagang, atau klerek...Sama saja. Sumber : Hujam Bulan Juni Sapardi Djoko Damono
Dan bumi tidak pernah membeda-bedakan, tidak pernah mencintai atau membenci; Bumi adalah pelukan yang dingin, tidak pernah menolak atau menanti, tidak akan pernah membuat janji dengan langit. Sumber : Hujam Bulan Juni Sapardi Djoko Damono
Saat tiada pun tiada, aku berjalan (tiada gerakan, serasa isyarat) dan kita pun bertemu. Sumber : Hujam Bulan Juni Sapardi Djoko Damono
Untuk kembali kepada rindu panjang dan cemas, seperti engkau yang memberikan tanda tanpa lampu-lampu supaya menyahutmu. Sumber : Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono
Siapapun memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan apapun, selama usahanya dilandasi dengan pengertian. Sapardi Djoko Damono
Aku akan menyayangimu seperti kabut yang raib di cahaya matahari.
Aku akan menjelma menjadi awan
hati-hati mendaki bukit
agar bisa menghujanimu. Pada suatu hari baik nantiSapardi Djoko Damono
Pada suatu hari nanti, jasadku tidak akan ada lagi. Tapi dalam bait-bait sajak ini, kau tidak akan kurelakan sendiri. Sapardi Djoko Damono
Masih patutkah kuhitung segala milikku, Selembar celana dan selembar baju..Ketika terus kusebut berulang namamu.Sapardi Djoko Damono
Penutup
Nah mungkin itu saja kumpukan kata-kata sapardi djoko damnono yang penuh dengan makna bijak dan puitis. Lepas dari pada itu, saya sangat menganggumi sekali karya-karya dari beliau. Kemampuannya dalam menulis puisi sangat pandai, bahkan minat ini telah ada sejak beliau duduk dibangku sekolah.
Kadang kali minat dan keinginan kita dalam melakukan seusatu itu harus didorong dengan semangat dan tekad juga dalam melakukannya, kadang kita juga perlu mencintainya. Seperti beliau yang terus aktif membuat karya hingga umur 80 tahun. Semoga kata-kata dan karya dari beliau bisa menginspirasi kita semua.
Terimakasih telah membaca :)
Belum ada Komentar untuk "60 Kata Kata Sapardi Djoko Damono yang Bijak dan Romantis Terbaru"
Posting Komentar